Tunas Baru Bagi Tuhan

| Penulis: Lussiana

Nubuat Yesaya menunjukkan bahwa umat yang ada saat ini akan dilenyapkan, namun tidak semua akan binasa, sebab akan ada yang disisakan oleh Tuhan. Kaum sisa inilah yang disebut “TUNAS”. “Pada waktu itu tunas yang ditumbuhkan Tuhan akan menjadi kepermaian dan kemuliaan, dan hasil anah menjadi kebanggaan dan kehormatan bagi orang Israel yang terluput” (Yesaya 4 :2).

Nubuat Yesaya tidak hanya menunjuk pada kehancuran Israel namun juga pengharapan hadirnya Israel baru yang akan membangun kembali bangsanya. Tunas baru ini akan bekerja keras membawa kepermaian dan kemuliaan Israel kembali. 

Jadi tunas ini merujuk pada sekelompok orang yang tersisa dari Israel. Dan tunas ini yang akan membersihkan kotoran yang ada di Kota kudus Yerusalem yang berdiri diatas bukit Sion.

Adalah sebuah hal yang berlawanan ketika hal yang kudus menjadi kotor. Untuk mengembalikan hakikat kekudusan, kekotoran kota harus dibersihkan. Kotornya kota kudus disebabkan ketidakmampuan umat Allah dalam menjaga kekudusan hidupnya. 

Tugas penyucian ini akan diawali dengan membersihkan umat Allah. Kaum sisa itu yang akan membuat Israel baru ini akan berdiri dengan aman dan tenteram jika senantiasa berada dalam perlindungan Tuhan.

Dalam Perjanjian Lama (PL), tunas dipahami sebagai kaum Israel yang tersisa yang masih menjaga kemurnian dan kesetiaan kepada Allah. Tapi dalam Perjanjian Baru (PB) pengertian tunas mengacu pada pribadi “YESUS”. Karena Yesus dipercaya sebagai pemenuhan nubuatan para nabi.

Dia yang mampu membersihkan segala kekotoran dan kenajisan juga segala dosa manusia kepada Allah. Sehingga kita layak menghadap Allah melalui karya terbesar di kayu salib, Pengorbanan-Nya sempurna bagi kita. Yesus telah menebus dan membersihkan hidup kita dari segala kekotoran dosa.

Yesus telah membentuk kita dengan segala proses kehidupan yang kita alami. Jika tunas telah tumbuh dan berkembang menjadi komunitas orang percaya, yaitu gereja yang am dan kudus. 

Kita juga tunas Tuhan di akhir Zaman ini, tetaplah hidup menurut kehendak Allah menjaga kekudusan, Sebab Dia telah membenarkan dan membersihkan kita. 

Tuhan Yesus memberkati.

***

Bionarasi

Lussiana, S.Pd.K., Guru Agama Kristen di Sekolah Kristen Kalam Kudus Pangkalpinang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *