Dengan Disiplin & Kasih Meningkatkan Prestasi
Puisi ❘ Petiklah Hari
❘ Penulis: I Gusti Ayu Felicia Aurel Kalista
Saat kau muda, mereka akan beranggapan kau tidak tahu apa-apa
Kau menjadikan senja sebagai sahabat saat merasa hampa
Mereka akan menghakimi caramu terbang melintasi angkasa
Dengan berlagak layaknya seorang jaksa
Saat hari menyakiti dan menusuk hati
Rasanya ingin pergi kemana pun namun tidak pasti
Terdiam di sudut dalam pengasingan
Melihat kita tersesat dalam kenangan
“Petiklah Hari!” nasihat seseorang
Mimpikanlah masa yang akan datang
Meletakkan akar di dalam mimpi yang mencengkam
Berhentilah sejenak saat ombak besar menghantam
Apakah masih ada hal indah dalam kehidupan?
Saat kedewasaan telah datang dan pergi
Bertahan dengan mimpi sebagai acuan
Bertahan bagaikan cahaya lampu yang tetap bersinar dikala hujan melanda dari pagi ke pagi
Temukan suaramu sendiri, mereka memulai
Kau melukis langit paling biru dengan abu-abu paling gelap
Namun kenyataannya, apa yang ada di dalam dirimu tidaklah ternilai
Dengan terang cahaya berbinar di matamu yang menancap
Ada saatnya perang dinyatakan
Perang antar hati manusia yang saling menekan
Berpikirlah untuk bermimpi
Tulislah masa depan dengan bermimpi
Satu hal yang sangat berharga
Setiap kepahitan di dalam kemanisan
Membawa makna tersirat yang tak terhingga
Untuk membangkitkan hasrat kehidupan
Hidup yang kita jalani saat ini terbatas
Karena waktu yang kita miliki hanyalah pinjaman
Namun mimpi kita tidaklah terbatas
Seperti tak terbatasnya sumber bacaan
Kumpulkan kuntum mawar selagi bisa
Sumbangkan sebuah ayat selagi bisa
Dan hiduplah dengan sederhana
Karena semua itu begitu fana
***
Sumber ilustrasi
Bionarasi
I Gusti Ayu Felicia Aurel Kalista, lahir di Bandung, 24 Juli 2006. Siswi SMAS 2 Kristen Kalam Kudus Jakarta, Kelas X.2 IPS.