Pandemi Covid-19 Jadi Kesempatan Berprestasi

| Penulis: Grace Nicole Siswanto

Mei 2019 ada satu virus yang mengubah dunia. Virus ini bernama Covid-19. Pertama kali ditemukan di Wuhan, China pada Desember 2019. Karena munculnya tahun 2019 maka dinamakan Covid-19. 

Virus ini masuk ke Indonesia pada Maret tahun 2020. Tanda-tanda tertular virus ini adalah batuk, pilek, demam dengan suhu di atas 37,5 °C, dan beberapa gejala lainnya. Namun yang paling parah dan bahkan dapat menyebabkan kematian adalah sesak nafas.

Adapun pemerintah membuat peraturan-peraturan untuk menghentikan penyebaran virus Covid-19 yang sering disebut 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menghindari kerumunan). Dampak dari peraturan ini adalah para pekerja bekerja dari rumah atau yang sering disebut WFH. 

WFH merupakan singkatan dari Work From Home. Sementara para siswa-siswi belajar dari rumah. Para pekerja dan siswa menggunakan aplikasi Zoom Meeting ataupun Google meet. Dampak lainnya adalah tempat umum dibatasi jumlah pengunjungnya serta ada beberapa pengusaha yang bangkrut.

Salah seorang siswi kelas 6 yang bernama Fiona pun terkena dampaknya. Fiona adalah anak yang sangat ceria, baik dan ramah hampir semua teman sekelasnya berteman dengannya. Namun sebagian orang tidak berteman dengannya karena Viona anak yang tidak terlalu pintar. 

Fiona memiliki adik yang bernama Vania. Vania memiliki sikap yang mirip dengan kakaknya kecuali dalam satu hal yaitu ia anak yang paling pintar di kelasnya. Ia selalu ranking 1 di kelasnya sementara kakaknya Fiona mendapatkan rangking 11 dari 22 siswa.

Setiap tahun, saat Vania rangking 1 dia selalu diberikan hadiah. Tahun Ini Vania meminta hadiah HP agar dapat berkomunikasi dengan teman-temannya. Karena dia tidak bisa bertemu tatap muka dengan teman-temannya. Orang tuanya menyetujui kemauan Vania tersebut. 

Vania pun mendapatkan HP-nya dia mulai menanyakan nomor HP teman-temannya saat meet berlangsung. Setelah dia mendapatkan nomor HP teman-temannya dia mulai WA, telepon, ataupun video call. Sementara Fiona selalu merasa iri saat melihat adiknya bermain HP.

Beberapa hari setelah Vania diberikan HP oleh orang tuanya. Fiona juga meminta kepada orang tuanya karena merasa iri, “Papa, mama bolehkah saya dibelikan HP juga?” Orang tuanya pun menjawab, “boleh Viona namun dengan syarat rangking semester ini minimal masuk ranking 3 besar.”

Fiona pun menjawab, “baik semester ini saya akan belajar lebih giat lagi!” 

Fiona pun belajar dengan giat setiap hari Namun selagi Viona belajar Vania sibuk bermain dengan hp-nya.

Enam bulan pun berlalu ternyata Fiona mendapatkan rangking 2. Sementara Vania mendapatkan rangking 2. Orang tuanya pun membuat keputusan bahwa HP Vania disita dan membelikan HP baru untuk Fiona. 

Berbeda dengan Vania, Fiona lebih sering memakai HP-nya untuk belajar sementara untuk bermain hanya hari Sabtu. Sekarang Vania menyesali tindakannya tersebut dalam memanfaatkan HP-nya. Dia berpikir HP-nya bisa membuat pengaruh baik namun malah membuat pengaruh buruk.

Akhir tahun pelajaran pun tiba Viona mendapat rangking 1 dan Vania mendapat rangking 2. Walaupun tidak lagi mendapat rangking 1 Vania tetap bangga dengan dirinya karena Fiona dan Vania mendapatkan hasil yang bagus. 

Orang tuanya pun rencanakan liburan ke kota favorit mereka semua yaitu Bandung untuk menghabiskan liburan akhir tahun tersebut. Semester-semester berikutnya pun mereka mendapat rangking yang konsisten, selalu masuk printing 3 besar.

Bionarasi

Grace Nicole Siswanto, Siswa Kelas VI SD Kristen Kalam Kudus III Jakarta

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *