Love Language

| Penulis: Devi Resmi Tresia, S.Pd., Kons. 

Manusia pada masa kini sering melupakan bahasa kasih sayang. Bahkan bahasa kasih yang diberikan terkadang kurang tepat. Oleh karena itu, perlu kita mengenal Love Language.

Love language yang berarti bahasa kasih, bahasa cinta yang nyata untuk ditunjukkan oleh setiap manusia. Dr. Gary Chapman, penulis buku five love languages mengatakan bahwa bahasa cinta adalah cara kita mengungkapkan rasa sayang kita maupun perilaku yang membuat kita merasa dicintai. 

Love Language yang tepat akan menjadikan hubungan lebih sehat. Dan setiap individu merasa benar-benar dicintai. Sebaliknya ketika tidak mengenal bahasa kasih diri sendiri dan orang yang dicintai. Maka dapat membuat hubungan tidak bahagia dan satu sama lain tidak merasakan cinta.

Mengenal bahasa kasih seseorang tidak hanya berlaku dalam hubungan romantis, namun juga dalam keluarga, persahabatan, dan hubungan lainnya. Mengenal Love Language juga menolong agar kita tidak egois, menciptakan empati dalam suatu hubungan, meningkatkan ikatan emosional yang kuat, dan mengkomunikasikan rasa sayang dengan lebih bermakna. 

Berikut beberapa hal agar dapat mengenal bahasa kasih:

Pertama, kita perlu memperhatikan cara seseorang dalam mengungkapkan rasa sayangnya kepada kita atau pada orang disekitarnya yang ia cintai. 

Kedua, mempelajari perlakuan apa yang sering dikeluhkan seseorang dan apa yang membuatnya bersemangat. 

Ketiga, dapat mendiskusikan love language satu sama lain.

Setiap manusia memiliki love language yang berbeda sesuai dengan latar belakangnya. Sehingga kebutuhan perlakuan yang membuatnya merasa dicintai dan cara mengungkapkan rasa sayang pun berbeda pula.

Salah satu bahasa kasih yang penting berlaku pada keluarga. Orangtua perlu memahami bahasa kasih pada diri sendiri baru kemudian bahasa kasih orang yang dicintai (anak). 

Ini penting untuk membentuk pola asuh yang baik. Apalagi orangtua harus berkomunikasi dengan anak yang berbeda dari sisi usia. Caranya perlu disesuaikan. Berkomunikasi juga tidak bisa disamaratakan antara anak-anak dengan pra remaja, remaja, sampai dengan dewasa. 

Yang pasti masuk dari pintu anak keluar dari pintu orangtua. Maka orang tua perlu berkomunikasi yang baik dengan anak, seperti Dolphin Mom, gaya komunikasi yang baik untuk orang tua diaplikasikan.

Orangtua memiliki peran besar dalam membantu meningkatkan kepercayaan diri anak. Caranya mulai dari hal-hal sederhana, seperti sering memuji, mendukung, dan tidak membanding-bandingkan. Bahkan jika memungkinkan berikan kesempatan anak mengikuti kursus. 

Love language penting bagi keluarga karena keluarga adalah “pabrik” manusia. Akhirnya, marilah kita memiliki keluarga yang selalu penuh cinta kasih, perhatian, dan ada aturan di dalam keluarga.

Sumber ilustrasi: istockphoto.com

***

Bionarasi

Devi Resmi Tresia, S.Pd., Kons. Guru Bimbingan Konseling SMA Kristen Kalam Kudus III Green Garden.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *