Dengan Disiplin & Kasih Meningkatkan Prestasi
Kesehatan Mental | I Have A Black Dog, So What?
Istilah black dog yang akan kita bahas dalam sesi kesehatan mental kali ini mungkin terdengar asing bagi sebagian orang karena black dog jika diterjemahkan adalah anjing hitam.
Apa yang aneh dengan kata “black dog”? Anjing hitam? tidak usah berpikir aneh-aneh kalau punya anjing hitam ya sudah so what?. Kita tidak akan meributkan sesuatu yang menurut kita simple tapi ternyata punya makna tersembunyi di dalamnya.
Black dog adalah istilah yang dipakai untuk seseorang yang mengalami depresi. Orang tersebut cenderung tidak mengakui bahwa dia sedang depresi. jadi istilah black dog dipakai untuk menggambarkan situasi mental orang tersebut.
Saya suka bertanya kepada siswa, apakah depresi itu wajar? Ada yang menjawab wajar dan ada yang menjawab tidak dengan berbagai alasan sehingga menjadi bahan diskusi kami di pelajaran BK.
Baca juga: Tak Puas Diri, Normalkah?
Ketidaktahuan seseorang akan kehadiran black dog dalam hidupnya bukan sesuatu yang bisa dianggap sepele. Jika kita tidak sadar, mengerti dan memahami bagaimana penanganan black dog dalam hidup kita maka lagi -lagi mental seseorang pasti terganggu.
Apakah wajar jika seseorang punya black dog dalam hidupnya? Tentu saja wajar karena manusia tidak akan pernah lepas dari masalah dalam hidupnya. Dan jika tidak bisa mengelola masalahnya pasti depresi.
Apa itu depresi? Santrock (2003) menjelaskan bahwa terdapat istilah suasana hati yang tertekan (depressed mood) di mana seseorang mengalami kesedihan dan beberapa afeksi negatif lainnya dalam kurun waktu yang tidak terlalu lama karena kegagalannya dalam menjalankan tugas tertentu. Depresi menunjukkan gejala-gejala seperti munculnya perilaku dan emosi yang mencerminkan afeksi negatif.
Depresi juga dijelaskan dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders V (2013) yang merupakan gangguan psikologis yang ditandai dengan munculnya kesedihan, perasaan hampa, perasaan sensitif, disertai dengan gejala somatis dan kognitif. Gejala-gejala tersebut dapat mempengaruhi fungsi dan kemampuan individu dalam melakukan kegiatan sehari-hari.
Saya pribadi cenderung suka takut jika seseorang yang saya tanya akan menjawab, “saya baik-baik aja kok miss”. Tetapi setelah diperhatikan ternyata ada something. Black dog sebenarnya bukan hal yang tabu untuk dibicarakan karena jika tidak terus terang menyatakan “saya lagi depresi” maka black dog akan bertumbuh semakin besar tanpa Anda sadari.
“Menjadi besar” loh kok bisa? Bisa!
Cara sederhana jika Anda sedang mengalami depresi. Mungkin yang awalnya hanya depresi ringan dan Anda tidak segera menyelesaikannya dengan cara berdamai dengan diri sendiri, mengasihi diri dan konsultasi pada psikolog atau guru BK di sekolah. Maka yang terjadi black dog Anda akan semakin membesar. Itu ibarat Anda “memberi makan” untuk bertumbuh.
Memberi makan! “Apa lagi nih kan black dog bukan hewan yang nyata kok bisa membesar?”
Saat Anda tidak menyelesaikan depresi ringan maka depresi akan semakin membesar dan membuat Anda semakin tertekan hingga black dog menguasai diri Anda.
Jadi jika kamu punya black dog jangan biarkan semakin membesar bahkan memberikan kesempatan untuk semakin bertumbuh. Karena setiap permasalahan pasti ada jalan keluarnya.
Ijinkan Tuhan menghibur Anda dengan cara-Nya yang ajaib dan jangan pernah malu ketika sedang depresi karena Anda masih normal. ”I have a black dog, so what?
Pastikan Anda cari orang tepat untuk tempat curhat. Jika semakin sulit silakan cari psikolog atau psikiater dan jika Anda di sekolah carilah guru BK karena mereka adalah sahabat dan teman yang bisa Anda percayai.
Keterbukaan adalah awal pemulihan dan jangan lupa Bahagia.
Bionarasi
Liana Remhana Sinamo, M.Si., guru BK SMAS 2 Kristen Kalam Kudus Jakarta. Jika Anda membutuhkan konsultasi dapat menghubungi via email: liana.s@skkkjakarta.sch.id