Dengan Disiplin & Kasih Meningkatkan Prestasi
Kesaksian | Berjalan Bersama Tuhan
| Penulis: C. Dhina
Shalom! pada kesempatan ini, saya menyaksikan bagaimana Tuhan menyatakan kemuliaan-Nya bagi keluarga kami dan kemurahan-Nya yang begitu besar yang boleh kami terima dan alami.
Sebelum pandemi, kami diberikan kemurahan oleh Tuhan untuk berjualan di kantin dimana anak-anak kami sekolah dan disitu hanya kami orangtua murid satu-satunya yang diberi kesempatan berjualan. Hasil jualan itu, biasanya kami gunakan untuk membayar uang sekolah anak-anak.
Bulan Maret 2020 sekolah memberikan pengumuman supaya anak-anak diliburkan selama 1 minggu karna mengkhawatirkan kondisi anak-anak dengan menyebarnya virus Corona.
Ternyata libur tidak hanya satu minggu, tetapi diperpanjang karena semakin meningkat kasus dari virus ini. Otomatis kami tidak memiliki pemasukan lagi dari jualan di kantin.
Puji Tuhan, kami masih memiliki kost-kostan dengan 8 kamar dan semuanya penuh. Tapi ada satu kamar yang tidak sanggup membayar, karena seorang tukang sol sepatu, yang selama pandemi penghasilannya otomatis turun drastis.
Kost-kostan kami hanya kostan yang sederhana dan tidak terlalu mahal. Sebenarnya hanya cukup untuk kebutuhan bulanan saja, tidak cukup untuk biaya sekolah 3 anak setiap bulannya.
Tabungan yang kami miliki saat itu tidak seberapa, akhirnya habis untuk kebutuhan sehari-hari.
Pada saat kenaikan kelas, anak ke-1 dan ke-2 mereka bersamaan lulus, yang besar lulus SMP dan yang ke-2 lulus SD dan harus masuk ke jenjang berikutnya.
Saat itu kami berusaha mencari sekolah sesuai dengan kemampuan kami dan dengan pemikiran kami sendiri. Dan hasilnya ke-3 anak akan bersekolah dengan jarak yang terpencar berjauhan.
Yang besar akan sekolah di Cileduk, anak ke-2 di sekolah negeri di Kebun Jeruk dan yang ke-3 di Kembangan. Saya sempat berpikir, wah ini bagaimana mengatur antar jemput sekolah mereka kalau jauh seperti ini, tapi ya sudahlah kami mampunya seperti ini.
Disaat pendaftaran sekolah, sesuai dengan sekolah yang sudah kami pilih, saat itu bukan hanya kami sebagai orangtua saja yang panik, salah satu teman kami juga ikut memantau ke mana anak-anak kami harus bersekolah.
Teman kami tiap saat memantau anak-anak, bagaimana jadinya? anak-anak mau sekolah di mana? Bagaimana reputasi sekolah itu dan sebagainya, memperhatikan sekali ke mana anak-anak akan sekolah, dalam hati saya, abis mau ke mana lagi cari sekolah, saat ini hanya itu kemampuan kami dan kalau masuk sekolah swasta pun kami pasti harus cicil uang pangkalnya karna tidak ada tabungan lagi.
Sampai akhirnya teman kami menyampaikan kepada kami untuk mencari sekolah lain dan teman kami mereferensikan beberapa nama sekolah untuk kami survey.
Puji Tuhan, beliau mengatakan kalau akan membantu biaya untuk anak-anak masuk sekolah baru.
Kami sangat bersyukur, tapi masih jadi tanda tanya dalam diri kami, ini dibantunya bagaimana, apakah kami harus cicil atau bagaimana, kami saat itu masih tidak enak untuk tanya kepada beliau.
Tapi saat itu, kami tetap melangkah untuk mencari sekolah-sekolah yang menjadi referensi dan semua sekolah yang kami datangi, terus terang kami tidak sanggup untuk membayar uang pangkal dan uang sekolah yang masih agak tinggi untuk kemampuan kami.
Sampai rasanya pasrah dan putus asa karena tinggal dua minggu lagi anak-anak harus masuk tahun ajaran baru dan belum dapat sekolah.
Akhirnya ada sekolah yang kami datangi dalam satu minggu terakhir, kami saat itu mendatangi Sekolah Kalam Kudus Green Garden, tapi setiap kali ke sekolah itu, sekolahnya tutup, kami bingung, “ini sekolah masih terima murid nga ya?”
Setelah mendapat info dari security yang ada, akhirnya di hari yang ditentukan, kami bisa bertemu dengan guru yang bertugas dan melihat sekolah Kalam Kudus Green Garden dan puji Tuhan uang sekolah di tempat ini masih terjangkau buat kami.
Disaat akan nego uang pangkal, saat itu saya memberanikan diri untuk bertanya ke teman saya yang akan membantu anak-anak untuk sekolah, bagaimana jenis bantuan yang akan diberikan untuk kami, apakah maksudnya kami dipinjamkan dana atau bagaimana?
Diluar dugaan, teman kami mengatakan bahwa semua biaya akan dibantu sampai anak-anak bisa sekolah di tempat itu, biaya apa saja yang dibutuhkan oleh anak-anak supaya bisa masuk ke sekolah baru, semua akan ditanggung oleh beliau..
Dan bukan hanya satu anak, tapi dua anak kami diberikan kemurahan Tuhan, semua biaya ke sekolah baru disediakan oleh beliau. Dan ada temannya juga yang menabur untuk anak kami yang satu lagi. Jadi ketiga anak kami, Tuhan yang menyiapkan semua dananya.
Kami takjub akan kebaikan Tuhan yang telah menyediakan bagi kami.
Puji Tuhan, ketiga anak kami, Tuhan tempatkan di Sekolah Kalam Kudus Green Garden, sekolah yang sudah Tuhan pilihkan untuk mereka.
1 Korintus 2:9, Tetapi seperti ada tertulis: “Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia.”
Saat itu rasanya semua beban terlepas, Tuhan sudah menyiapkan yg terbaik buat anak-anak. Bukan sekolah yang kami mau sebagai orangtua, tetapi SEKOLAH YANG TUHAN MAU, yang sudah Tuhan sediakan buat anak-anak kami.
Ingatlah, anak-anak yang Tuhan percayakan kepada kita, secara jasmani memang anak-anak kita, tetapi yang terlebih utama, mereka adalah anak-anak Tuhan.
Tuhan sudah memiliki rancangan untuk hidup mereka. Jadi mintalah hikmat Tuhan untuk masa depan mereka. Bukan apa yang orangtua mau, tetapi biarlah rancangan Tuhan yang digenapi atas hidup anak-anak kita.
Serahkan anak-anak kita, juga masa depan mereka kepada Tuhan, percayakan semua kepada Tuhan. Mintalah hikmat Tuhan sebagai orangtua untuk membimbing anak-anak, supaya mereka dapat meraih setiap berkat yang sudah Tuhan sediakan bagi hidup mereka.
God bless..
***
C. Dhina – Orangtua dari Rafael (SMAK KK GG), Hansel dan Darren (SMPK KK GG)
-Sekolah Kristen Kalam Kudus Green Garden-
Puji Tuhan, Tuhan Yesus baik
Puji Tuhan, Tuhan Yesus baik, Dia memelihara anak2 Nya