Dengan Disiplin & Kasih Meningkatkan Prestasi
FWE XI Berlangsung Sukses, Narasumber dan Bintang Tamu Almuni SKKK Jakarta
SKKKJAKARTA.SCH.ID – Apakah menggunakan gadget itu tidak sehat? pertanyaan ini sering kita lontarkan kepada anak atau murid. Tetapi sekarang apakah pertanyaan ini cukup relevan. Ada dua sisi penting dalam kehidupan manusia di era ini, yakni fisik dan digital. Kalau mengacu pada pertanyaan di atas maka kita akan cenderung ke titik fisik.
Tidak bisa dipungkiri bahwa dunia digital menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan kita. Apalagi kondisi pandemi yang telah memaksa kita untuk hidup dengan memanfaatkan gadget. Maka sisi kehidupan digital pun tak terelakan. Lalu bagaimana sikap kita dengan dua titik tersebut?
Perlu dibangun gaya hidup dengan memadukan dan menyeimbangkan dua sisi yang berbeda tersebut. Untuk itu, perlu memahami hybrid lifestyle dengan mencakup 4 pencapaian manusia: bermain, belajar, bekerja, dan hidup.
Istilah-istilah yang menggambarkan sisi fisik: real world, on site, tatap muka, luring, face-to-face, dunia nyata, di tempat, dan tatap muka. Sedangkan istilah sisi digital yang sering kita dengar, yakni virtual, online, electronic, daring, Zoom, Teams, Skype, dll.
Sebuah contoh nyata bagaimana perbedaan sisi fisik dan digital. Jika dalam sisi fisik seorang murid pergi ke sekolah alasan utamanya bukanlah belajar tetapi bertemu teman, bermain, berolahraga bersama, berbagi dengan teman-teman, barulah belajar menjadi pilihan terakhir.. Namun dalam dunia digital hanya ada aktivitas belajar.
Gaya hidup masa kini dengan sisi digital yang kian menonjol menyebabkan persoalan psikologis yang mengancam kehidupan seseorang yang berujung ketidakbahagiaan. Pada masa pandemi masalah psikologis meningkat.
Pada sisi fisik kehadiran seseorang menjadi penting dan lebih banyak menawarkan pengalaman kehidupan nyata. Sementara sisi digital menawarkan waktu singkat yang memberi pengalaman menyegarkan, praktis, hemat biaya, dan hemat waktu. Namun hanya memperhatikan komponen penting dan menghilangkan yang lain yang sama pentingnya.
Apakah dunia digital membahagiakan? Iya karena banyak keuntungan secara materi dan kebebasan. Namun keuntungan materi menghilangkan hal penting lainnya yaitu relasi dan kehidupan sosial. Kebebasan, kebebasan hanya ilusi karena kita sendiri tak mampu mengontrol kebebasan itu sendiri.
Apalagi dunia digital ke depan akan semakin maju dengan hadirnya metaverse. Mencoba menyatukan dunia nyata dengan dunia digital. Realitas ke digital.
Kata kuncinya dari dua sisi tersebut yang terkait kebahagiaan adalah free (kebebasan) dunia digital menawarkan hanya menawarkan ilusi kebebasan. Seolah kita bebas karena kita mengatur sendiri tetapi kita sebenarnya terbelenggu dengan kebebasan itu sendiri. Tidak seolah mengontrol waktu kerja tetapi sebenarnya dikontrol oleh waktu.
Kita perlu hati-hati karena apa arti kebahagiaan kalau kita dalam tekanan. Maka kebahagiaan baik dengan dari sisi fisik maupun digital tergantung pada keputusan kita sendiri. Keputusan tanpa tekanan.
Disarikan dari webinar:
HYBRID LIFESTYLE & PSYCHOLOGICAL WELL-BEING: IS HAPPINESS DIGITAL?
Karel Karsten Himawan, Ph.D., Psikolog
Universitas Pelita Harapan | Experiencing Life Foundation | The University of Queensland
FWE XI Sekolah Kalam Kudus | 5 October 2022