Dengan Disiplin & Kasih Meningkatkan Prestasi
Dengarkan Dirimu Sendiri
Salah satu kebutuhan kita sebagai manusia adalah didengarkan oleh orang lain. Kita selalu ingin mengungkapkan apa yang sedang kita pikirkan dan kita rasakan kepada orang-orang disekitar. Hal ini termasuk pemenuhan dari ego kita sebagai manusia.
Namun, seringkali kita sendiri tidak memahami apa yang sebenarnya kita inginkan. Kita bisa saja merasa kesulitan untuk membedah pikiran kita sendiri sampai akhirnya kita bingung untuk membagikan hal tersebut kepada orang lain. Alhasil, kita sering merasa tidak didengarkan oleh orang lain.
Didengarkan oleh orang lain menjadi salah satu jenis kebutuhan dasar manusia. Hal ini termasuk ke dalam kebutuhan dasar mengenai understanding and growth (pemahaman dan pertumbuhan). Kebutuhan dasar ini merupakan salah satu kebutuhan psikologis manusia yang melibatkan pikiran kita untuk dapat memahami orang lain serta memahami diri kita sendiri. Secara garis besar, kebutuhan dasar manusia adalah dipahami dan juga didengarkan secara empatik.
Langkah pertama agar kita dapat didengarkan oleh orang lain adalah kita perlu mendengarkan diri kita sendiri. Terdengar agak membingungkan, tapi inilah salah satu cara yang dapat kita lakukan karena terkadang kita seringkali abai akan hal tersebut.
Lalu, bagaimana cara kita untuk mendengarkan diri sendiri?
Pertama, hal yang harus kita lakukan adalah mengenal diri sendiri. Pengenalan akan diri bisa membuat kita semakin memahami hal yang sebenarnya kita inginkan dan/ sedang kita rasakan. Contohnya kita bisa mengenal hal yang terjadi pada diri kita saat sedang merasakan kekecewaan. Dari contoh tersebut, kita dapat mendengarkan diri sendiri dengan merasakan perasaan kecewa tersebut, lalu kita terima rasa kecewa itu dan kita mengelola rasa kecewanya.
Kedua, kita dapat memposisikan diri seperti kita sedang mendengarkan dan menanggapi cerita orang lain. Hal yang membedakan adalah kita mendengarkan cerita tersebut dari diri kita sendiri. Sama halnya dengan menanggapi cerita orang lain, kita pun memilih untuk menanggapi cerita tersebut. Melalui kedua hal ini, kita dapat belajar dan mulai berlatih untuk mendengarkan diri kita sendiri.
Sejatinya, setiap orang punya kesempatan yang sama untuk mendengarkan dan didengarkan. Mari belajar untuk menjadi pendengar yang baik untuk orang lain dan jadi pendengar yang baik untuk diri kita sendiri.
Jadi, sudahkah Anda mendengarkan diri sendiri?
Ilustrasi: pixabay.com
Hermina Remina, S.Psi., Guru BK SMAK Kalam Kudus III Jakarta
Apabila membutuhkan layanan konseling, bisa menghubungi ke Email: hermina.remina@skkkjakarta.sch.id