Budaya Sarapan Pagi Tingkatkan Prestasi

| Penulis: Jessica

Tubuh membutuhkan asupan makanan agar dapat melakukan aktivitas dengan baik. Tak terkecuali tubuh siswa. Saat siswa belajar melalui online atau yang biasa kita sebut dengan pembelajaran jarak jauh, proses belajar tersebut memerlukan aktivitas otak.

Otak kita tidak dapat bekerja secara maksimal jika tidak diberi nutrisi dengan baik.  Hal ini tentunya akan sangat memengaruhi selama proses belajar berlangsung.

Sarapan menjadi sangat penting untuk memulai hari sebagai siswa. Menurut jurnal kesehatan Universitas Airlangga, sarapan pagi merupakan kegiatan mengonsumsi makanan di pagi hari sebelum melakukan aktivitas berat lain. Sarapan dibutuhkan untuk mengisi lambung yang telah kosong selama 8 – 10 jam. Waktu sarapan dimulai dari pukul 06.00 pagi sampai dengan pukul 11.00 pagi. 

Menurut departemen kesehatan RI, kebiasaan sarapan pagi termasuk dalam satu dari tiga belas pesan dasar gizi seimbang. Makanan yang dianjurkan untuk sarapan pagi antara lain setangkup roti dengan selai, telur dadar atau omelet, sereal, kentang, pasta dan mi. Makanan-makanan yang dipilih untuk konsumsi sarapan pagi dianjurkan mengandung banyak karbohidrat.

Mengapa harus banyak mengandung karbohidrat? Karbohidrat merupakan zat makro penghasil energi yang diperlukan oleh tubuh untuk dapat melakukan aktivitas setiap harinya. 

American Academy of Pediatric menyebut sebanyak 20-30% siswa-siswi sekolah melewatkan sarapan setiap paginya. Penyebab mereka tidak sarapan pagi bisa bermacam-macam, mulai dari bangun kesiangan, takut terlambat karena masalah internet yang cukup lemah, dan lelah untuk makan.

Siswa yang melewatkan sarapannya cenderung memiliki daya fokus dan konsentrasi yang tidak stabil, selain banyak melakukan aktivitas fisik juga banyak melakukan aktivitas psikis (berpikir) yang membutuhkan banyak energi. Penurunan tersebut terjadi karena otak mengalami kekurangan kadar oksigen.

Lebih dari itu, mereka juga akan lebih sering menyalahkan orang lain walaupun kesalahan tersebut berawal dari mereka sendiri. Hormon stres ini dilepaskan oleh tubuh karena tidak adanya asupan gizi yang baik di pagi hari. Ini yang akhirnya mempengaruhi perilaku dan sikap siswa di sekolah.

Ironisnya, beberapa anak sekolah usia remaja, terutama perempuan, memilih untuk tidak sarapan pagi karena sedang melakukan kegiatan diet (mengontrol kenaikan berat badan). Padahal, fakta yang benar justru sebaliknya. Lalu, apa saja manfaat sarapan pagi bagi anak sekolah?

Manfaat sarapan pagi tidak hanya sekedar mengatasi kelaparan. Ada banyak manfaat sarapan yang bisa kita dapatkan untuk mendukung kegiatan belajar di sekolah. Seperti, meningkatkan energi siswa guna mendukung aktivitas, meningkatkan konsentrasi dan daya ingat terutama pada saat pembelajaran melalui online yang membutuhkan daya fokus lebih ekstra, meningkatkan prestasi akademik, dan memiliki gizi yang cukup.

Mengapa saya menyebutkan meningkatkan prestasi akademik termasuk manfaat dari sarapan pagi?

Menurut jurnal kesehatan Hellosehat, siswa yang rutin sarapan tiap pagi cenderung memiliki prestasi akademik yang lebih baik daripada siswa yang tidak sarapan. Manfaat sarapan pagi ini bisa kita peroleh karena kita mampu mengerjakan tugas-tugas dan ujian sekolah dengan lebih baik.

Siswa memang sebaiknya merubah kebiasaan tidak sarapan pagi menjadi pola disiplin untuk sarapan pagi setiap hari. Hal ini tidak bisa kita anggap remeh. Kesiapan fisik siswa sangat diperlukan sebelum mereka menghadapi pembelajaran secara online. Fisik yang sehat dan kuat akan memberi dampak yang sangat baik bagi prestasi mereka dalam belajar. 

Peran orang tua dalam hal ini juga sangatlah penting. Orang tua diharapkan bisa mendorong anaknya untuk menjadikan sarapan pagi sebagai rutinitas. Untuk meraup manfaat sarapan pagi dengan maksimal, perhatikan menu makanan yang akan disajikan. Pastikan makanannya mengandung gizi lengkap yang baik untuk tumbuh kembang siswa. 

“Pemenuhan didapatkan dari mana saja seperti halnya yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral yang diperlukan oleh tubuh kita akan membantu memenuhi kebutuhan gizi dan memberikan energi untuk semangat belajar dan beraktivitas sepanjang hari,” ucap Prof. DR. Ir. Hardinsyah, MS.

Ayo, mulai sekarang kita budayakan sarapan pagi sebagai kunci prestasi siswa!

***

Bionarasi

Jessica, kelas IX B, SMP Kristen Kalam Kudus Jakarta Cabang Green Garden

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *